Angka kejadian alergi susu pada bayi terus meningkat akhir-akhir ini. Salah satu faktor yang dicurigai menjadi penyebabnya adalah pemberian susu sapi sebelum bayi berusia 6 bulan.
Menurut dr.Zakiudin Munasir, Sp.A (K), seperti yang dikutip oleh kompas.com, bayi berusia kurang dari 12 bulan memang lebih rentan menderita alergi susu. Hal ini disebabkan karena sistem saluran cerna bayi belum sempurna.
Faktor pencetus lainnya adalah adanya riwayat alergi pada orang tua. Jika orangtua mengidap alergi, maka bayinya beresiko lebih tinggi menderita alergi susu.
Karena pemberian susu sapi secara dini merupakan faktor pemicu terjadinya alergi susu sapi, maka cara pencegahannya adalah dengan memberikan ASI eksklusif
Gejala Alergi Susu Sapi
Gejala klinis alergi susu sapi yang sering ditemui adalah reaksi pada kulit (merah dan gatal), reaksi di saluran cerna, mulai dari muntah dan diare, atau pun reaksi pada paru berupa anak sering sakit batuk.
Jika bayi mengalami alergi susu sapi sebaiknya bayi diberikan ASI, tetapi jika ASI tidak cukup/ tidak ada maka bayi perlu diberikan susu formula yang telah dihidrolisis yang protein susunya sudah dipecah sehingga menekan hipersentivitas tubuh dan gejala alerginya tidak timbul. Sayangnya harga susu formula yang dihidrolisis ini tergolong mahal. Sebagai penggantinya orangtua bisa memilihkan susu kedelai yang sudah diformulasi khusus sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang anak.
No comments:
Post a Comment