Rokok identik dengan laki-laki dan kejantanan, sehingga tidak heran mayoritas perokok adalah pria dan jumlahnya terus meningkat. Bahkan sebagian besar pria di Indonesia saat ini adalah perokok. Alih-alih menjadi jantan dengan mengkonsumsi rokok, malah kejantanan bisa berkurang karena merokok. Begitulah kesimpulan sebuah penelitian yang mencari hubungan antara kebiasaan merokok dengan kemampuan ereksi dan kepuasan seksual.
Kebiasaan merokok akan memadamkan gairah Anda di tempat tidur. Bahkan, saat ini merokok dipandang sebagai faktor utama dalam masalah ereksi dan dampaknya akan mulai terasa ketika usia Anda menginjak 40 tahun.
Maka, jika Anda merokok, berhentilah. Dampak dari berhenti merokok akan segera Anda rasakan. Hal itu sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian di Amerika Serikat. Pria yang berhenti merokok memiliki kepuasan seksual yang lebih baik dibandingkan dengan pria yang pernah berhenti merokok tapi kembali pada kebiasaannya itu.
Dalam penelitian tersebut , sang peneliti (Harte) dan timnya merekrut 65 pria yang mengaku tidak menderita impotensi dalam 8 minggu setelah mengikuti program berhenti merokok. Penelitian dibagi dalam beberapa periode, yakni sebelum, saat program, dan setelah selesainya program berhenti merokok. Mereka diminta menonton tayangan film erotis di laboratorium.
Saat menonton tayangan film itu para pria diminta menilai seberapa besar rangsangan yang dirasakan dan kekerasan ereksi. Secara terpisah mereka juga mengisi survei mengenai fungsi seksual, termasuk pertanyaan tentang hasrat dan kepuasan seks.
Pada akhir penelitian, ada 20 pria yang berhenti merokok dan 45 pria meneruskan kebiasaannya.
Pria yang berhenti merokok diketahui memiliki kekerasan penis yang lebih baik, diukur dari lebarnya bukan panjangnya, dibandingkan dengan pria yang masih merokok. Dari penilaian yang mereka lakukan sendiri, pria yang meninggalkan rokok juga mengaku lebih cepat terangsang dibanding rekannya.
Akan tetapi, penelitian itu dilakukan dalam laboratorium. Para pria yang berhenti merokok itu mengaku tidak merasakan perubahan signifikan dalam "kehidupan nyata".
"Mungkin diperlukan waktu agak lama bagi para pria untuk menyadari level perbedaan yang dirasakan di tempat tidur dengan pasangannya," kata Harte.
Penelitian sebelumnya menunjukkan pria yang merokok dalam jangka waktu lama lebih rentan menderita impoten. Seperti diketahui rokok mempercepat pembentukan endapan-endapan dalam arteri jantung. Proses yang sama juga terjadi pada pembuluh darah yang memasok darah ke penis sehingga penis pun menjadi loyo.
Nah….bagi Anda yang masih merokok ada baiknya informasi di pakai menjadi salah satu alasan untuk berhenti merokok !!!!
Sumber : Reuters
No comments:
Post a Comment